Bismillah,
Bada tahmid dan shalawat
Kadang bingung, ada seseorang yang baru mengenal islam (muallaf) beberapa tahun tapi kemudian mengalami akseerasi pemahaman keislaman yang luar biasa, namun ada juga yang islam dari kecil tapi pemahaman terkait agamanya pas-pasan,bahkan bisa dibilang minim. Kenapa ya kira-kira??
Misalkan saja, tokoh-tokoh muallaf indonesia, felix y siaw dan thufail al ghifari, mereka ‘baru’ mengenal islam sekitar 10 tahun, tapi pemahamannya bahkan melampaui mereka yang mengaku islam dari kecil yang sekarang sudah senja.
Muncullah satu argumentasi menarik yang disampaikan fathi yakin dalam bukunya komitmen muslim sejati, bahwa hal-hal seperti ini bisa terjadi karena ada dan tidak adanya KOMITMEN. Contoh orang-orang diatas adalah mereka yang mampu memahami komitmen yang ada pada dirinya terhadap agamanya.
Lalu, apa komitmen muslim sejati itu? Komitmen yang katanya segelintir umat islam saja yang paham. Dalam bukunya, fathi yakan membaginya menjadi dua bagian, komitmen terhadap islam dan komitmen terhadap jamaah (afiliasi pergerakan islam).
KOMITMEN TERHADAP ISLAM
Islam adalah agama yang sangat modern dan intelek sekaligus sangat mudah dipahami. Desain dan konstruksinya tidak usah repot membuat tinggal meniru pihak yang mempunyai otoritas untuk membuatnya, Muhammad Rasullullah. Dan sebagai umat islam, bersyukurlah karena akan selalu ada para ulama dan dai yang meneruskan risalah Muhammad sampai kiamat nanti.
Dan inilah, konstruksi yang saya pahami dari beberapa sumber, sepersis mungkin meniru konstruksi yang nabi kita bangun. konstruksi yang terdiri dari tiga lantai dengan pilar-pilar di tiap lantainya. sekali-kali nulis pakai bahasa civil engineer lah yaa.
1. 4 pilar (kolom) Lantai pertama
Lantai ini merupakan dasar dari setiap muslim untuk manjalankan agamanya.
Pilar pertama adalah ilmu, pemahaman yang benar terkait ilmu yang sumbernya sangat jelas, Alquran dan assunnah (hadits). Ilmu ini bisa didapatkan melalui mejelis-majelis ilmu (taklim), membaca, maupun diskusi. Ilmu menjadi BASIC seorang muslim untuk kemudian berkomitmen terhadap islam.
Pilar kedua adalah amal (perbuatan), bagi yang muda-muda kek kita, kaidahnya mudah saja, mengamalkan ilmu dan mengilmui amal. Bagian-bagian dari dien ini yang sudah kita ketahui, semaksimal mungkin diamalkan, dan bagian-bagian dari dien yang teramalkan harus dicari ilmunya. Syarat dari amal ini cuman dua, yang pertama adalah ittiba (mengikuti rasul), bisa juga kita sebut tahu dasar yang pertama (ilmu) dan yang kedua adalah ikhlas, lillahi ta’ala, bagian pertama mungkin tinggal search gugel klo lagi butuh (kek tulisan ini), tapi bagian yang kedua, mesti dilatih. (jadi keingetan petuah bang deddy mizwar di film kiamat sudah dekat tentang ilmu ikhlas, kurang lebih seperti itulah)
Pilar yang ketiga adalah dakwah, mengajak kepada kebaikan islam dan mencegah dari kemungkaran, mengajak kepada ISLAM karena ALLAh. Setiap muslim berkewajiban melakukannya sesuai dengan kemampuan dan kesaggupannya. Bisa berhari-hari jika kita membicarakan hal yang satu ini.
Pilar yang keempat adalah SABAR. Sabar dalam menjalani ketiga pilar diatas, karena memang banyak sekali godaan dan alasan untuk bisa membangun ketiga pilar diatas sehingga bisa kokoh dan tahan lama. Jadi ya idealnya, orang yang istiqomah adalah orang yang keempat pilar tadi semakin kuat dan meningkat dari waktu ke waktu. Semoga yang membuat dan membaca tulisan ini termasuk didalamnya.
2. 3 pilar lantai kedua
Lantai kedua adalah bagian (domain) dari agama kita. Bagian ini terdiri dari tiga pilar domain yang sebenarnya sudah kita ketahuin dari jaman SD.
Pilar pertama adalah aqidah. Aqidah adalah sistem kepercayaan atau keimanan yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi yang mempercayainya. Pilar inilah yang kemudian secara fundamental membedakan islam dengan agama yang lain. Bagian-bagian dari aqidah misalnya adalah tauhid (pengesaan Allah yang merupakan Konsepsi ketuhanan) yang biasa dijabarkan menjadi tiga bagian, tauhid rububiyah (Allah sebagai pencipta, pengatur, pemelihara, pemberi rizki, pemberi manfaat dan penjaga alam semesta), tauhid uluhiyah (Allah sebagai satu-satunya dzat yang disembah atau diibadahi) dan tauhid asma wa sifat (nama dan karakterisitik Allah yang disampaikan melalui wahyu). Bagian yang lain dari aqidah adalah keyakinan terhadap hal-hal yang ghaib, adanya surga dan neraka serta adanya Rasul-rasul Allah yang mempunyai otoritas langit menyampaikan wahyu.
Pilar kedua adalah syariat. Syariat adalah ketentuan yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat muslim. Dari bangun tidur sampai tidur lagi. Dari perkara masuk WC sampai perkara negara. Dari aturan individual sampai aturan komunal. Jika Allah dan RasulNya sudah menetapkan suatu perkara, maka umat islam TIDAK DIPERKENANKAN mengambil ketentuan lain. Karena memang terkait dengan ketentuan dan hukum, syariat islam tidak akan pernah lepas dari syarat dan rukun yang akhirnya membuat jelas apakah suatu perkara hukumnya wajib, sunnah, mubah, makruh atau haram. fiqih-fiqih yang kita kenal juga bagian dari syariat islam. Seperti thaharoh (bersuci), shalat, zakat, puasa, HUDUD (hukum pidana), muamalah (ekonomi), nikah sampai jihad. Tingkatan selanjutnya setelah memahami hal fiqih-fiqih dasar diatas adalah mencoba memahami ushul fiqh, fiqh muwazanah (pertimbangan), fiqh ikhtilaf (perbedaan) dan fiqh awlawiyat (prioritas), karena kadang implementasi dilapangan yang mempunyai kendala yang beragam. Pelaksanaan menyeluruh syariat islamlah yang paling ‘susah’ untuk dilakukan dibandingkan domain yang lain, sehingga sering sekali syariat islam menjadi pars prototo dari islam itu sendiri.
Pilar ketiga adalah akhlak. Akhlak adalah tingkat laku, habit yang melekat pada diri seseorang. Akhlak juga bisa disebut karakter atau sifat yang dimiliki individu. Beruntung, sebagai muslim kita mempunyai standar terbaik dalam perkara akhlak yaitu baginda Rasul Muhammad SAW. Jujur, perilaku baik, malu, rendah hati dan sabar adalah bagian dari akhlak. Banyak yang bilang berislam cukup berakhlak baik saja, padahal itu tidak cukup, dua domain sebelumnya juga harus dipahami dan dilaksanakan.
3. Tiga pilar lantai 3
Lantai selanjutnya adalah manhaj (sistem pemahaman dan pengenalan, recognize). Manhaj islam terdiri dari tiga pilar. Yaitu komprehensif, seimbang dan memudahkan.
Pilar pertama adalah manhaj komprehensif/paripurna/syumul. Manhaj ini mencakup seluruh aspek kehidupan manusia dalam dimensi panjang (rentang waktu dari kelahiran sampai kematian), lebar (aspek-aspek kehidupan) dan dalam (akal dan ruh, lahir dan batin, ucapan,perbuatan dan niat).
Pilar kedua adalah manhaj yang seimbang/ pertengahan/moderat. Manhaj ini mencakup keseimbangan antara ruh dan jasad, akal dan kalbu, dunia dan akherat, alam ghaib dan kasatmata, kebebasan dan tanggung jawab, perorangan dan kelompok, ittiba dan ibtida (tidak ada contoh dari rasul).
Pilar ketiga adalah manhaj yang memudahkan/meringankan/melapangkan. Manhaj ini mencakup keringanan-keringanan yang melekat dalam islam.
Ketiga hal inilah yang merupakan karakteristik manhaj islam.
Komitmen kepada islam, dimulai dengan pemahaman yang utuh dan benar tentang dien ini, yang dijaman sekarang, hampir tidak pernah sepi akan fitnah bahkan hujatan. Tapi yakinlah, akan selalu ada manusia-manusia yang membela dengan gagah dan cerdas dien ini, manusia-manusia yang kemudian terikat kuat dengan komitmen, komitmen dirinya sebagai muslim sejati.